Minggu, 01 Juni 2008

Pengelolaan Banjir dan Rob di Kota Semarang


Pengelolaan Sistem Polder untuk Pengendalian Banjir di Kota Semarang

Kota Semarang dengan luas ± 360 km 2 dan penduduk sekitar 1,25 juta orang memiliki dua macam bentang alam, ke arah selatan merupakan perbukitan dan ke arah utara merupakan dataran pantai yang banyak mengalami gangguan lingkungan yang berupa genangan banjir atau rob. Dapat dikatakan bahwa selama ini kota Semarang belum memiliki konsep penanggulangan rob secara handal, sehingga banyak pemukiman yang terpaksa ditinggalkan oleh penghuninya.
Penelitian ini bertujuan untuk :
• Mengevaluasi daerah layanan sistem drainase untuk dipilih sebagai lokasi polder.
• Menetapkan / merumuskan lingkup manajemen / Model / Pola O&P sistem drainase perkotaan daerah polder.
• Mengevaluasi bentuk kelembagaan dan peraturan / perundangan pengelolaan polder.
• Mengevaluasi struktur pembiayaan untuk menentukan iuran O & P Sistem Polder.

Sasaran Jangka pendek adalah penyusunan usulan kepada pemkot Semarang mengenai pengelolaan sistem drainase perkotaan daerah polder berbasis swadaya masyarakat :
• Pemilihan Calon Lokasi Polder.
• Model Perencanaan O & P sistem polder yang rasional dan efektif.
• Rumusan bentuk organisasi berikut status dan kedudukan serta struktur organisasi dan uraian kerja ( job description ) yang mampu mengelola sistem polder / drainase di daerahnya dengan biaya sendiri ( independent ), serta hubungannya dengan Pemerintah Kota serta lembaga terkait lainnya.
• Usulan sistem pembiayaan pengelolaan polder mandiri ( self supporting ).
Sasaran jangka panjang, meliputi :
• Tersedianya infrastruktur Sistem Polder Kota Semarang yang memadai.
• Tersedianya Pelayanan Jasa Infrastruktur Sistem Polder Kota Semarang.
• Menjadikan Model Pengelolaan Sistem Polder Kota Semarang sebagai Laboratorium Percontohan untuk pengendalian banjir di kota-kota pantai lainnya di Indonesia
• Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan sistem polder daerah perkotaan, antara lain : Tata cara pembentukan organisasi pengelola sistem polder, Tata cara O&P sistem drainase perkotaan daerah polder dan Tata cara perencanaan sistem polder
Temuan dan hasil dari penelitian ini adalah :
• Permasalahan dan usulan penanggulangan banjir, baik secara teknis ataupun manajenen.
• Evaluasi sistem drainase dari 11 sub sistem menjadi 23 sub sistem.
• Pemilihan lokasi polder dari 3 lokasi menjadi 1 lokasi yaitu Sub sistem K.Banger.
• Tingkat kelayakan fungsi sistem drainase yang dievaluasi adalah terhadap faktor-faktor ketertutupan sistem drainase, komponen sistem drainase, inlet, outlet dan karakteristik sub daerah layanan.
• Model / pola dan sistem pendanaan O & P sistem drainase perkotaan daerah polder.
• Peta kondisi sosial dari pemangku kebijakan di daerah studi.
• Formulasi organisasi pengelola polder.
• Peta aspek legalitas untuk pembentukan organisasi pengelola polder.


Hubungan Eksternal Organisasi Pengelolaan Polder di KotaSemarang

Tidak ada komentar: